*sebuah refleksi terhadap Lukas 26-7* Bagi kita yang merayakan Natal = kelahiran Yesus Kristus, sudah tidak asing lagi dengan ungkapan yang mengatakan bahwa Allah yang datang ke dunia dalam wujud Bayi Kudus lahir di kandang domba. Allah datang untuk menyelamatkan manusia; oleh karena itu manusia harus hidup sesuai dengan kehendak Allah yang kudus. Ungkapan tersebut terlalu sering dan sangat mudah untuk dikatakan, tetapi di balik semua itu ada pertanyaan yang perlu untuk dikemukakan, yaitu sebenarnya apa makna dari ungkapan di atas? Bagaimana kita mencoba mengerti arti dan makna hal tersebut? Terutama bagi kita yang merayakan Natal tahun 2011 ini, makna apa yang bisa kita petik dari peristiwa ini? Kita berangkat dari petanyaan awal, mengapa Allah yang Maha Kuasa dan berkuasa di atas tahta yang Maha Tinggi, justru, hadir di dunia ini melalui media kandang domba? Jangan katakan itu memang sudah jadi pilihan-Nya. Bukan! Itu bukan kehendak Allah, tetapi itu justru adalah kehendak manusia. Manusia yang menentukan dan menetapkan bahwa Allah, dalam diri Yesus Kristus, harus lahir di kandang domba. Hal ini tampak dalam di mana ditegaskan bahwa kelahiran Yesus Kristus itu terjadi di kandang domba karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. “Tidak ada tempat”, ungkapan ini adalah ungkapan penolakan! Kedatangan Tuhan pertama kali disambut dengan penolakan manusia. Mengapa? Karena kehadiran Yusuf dan Maria di tengah-tengah orang yang berkumpul bersama sanak saudaranya dipandang sebagai sebuah gangguan bagi kemeriahan pesta yang mereka adakan. Apa yang akan terjadi bila di dalam kemeriahan pesta reuni keluarga karena saat itu umumnya keluarga berkumpul untuk melakukan sensus terdengar erangan orang yang akan melahirkan dan tangis bayi? Bukankah ini hanya mengganggu kemeriahan tersebut? Dalam hal ini perlu dicatat bahwa hal pertama yang sungguh bermakna dalam kelahiran Yesus adalah ketidakmauan manusia untuk “diganggu” oleh kehadiran Tuhan. Ini sama dengan manusia jaman sekarang, yang sangat enggan untuk diganggu oleh kehendak Tuhan. Kemeriahan hidup dan glamouritas kehidupan yang dijalani manusia akan sangat terganggu jika manusia mau mengarahkan hati dan rasa mereka kepada Tuhan. Mengapa? Karena kehendak Tuhan, justru, akan mengarahkan mereka ke jalan yang tidak didasarkan atas kemewahan, tetapi atas dasar kepedulian terhadap sesama. Mungkinkah manusia yang kesehariannya berfoya-foya akan berkenan untuk memberi kepedulian kepada mereka yang rendah dan miskin? Ah… ini hanya mengganggu saja. Mungkinkah perayaan Natal yang begitu meriah dan glamour ini harus diubah menjadi perayaan Natal yang biasa dan ditujukan pada hal-hal yang lebih bersifat peduli? Ow… jangan sampai hal ini terjadi! Ini hanya mengganggu perayaan Natal yang MEMANG harus meriah… Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kandang domba. Kandang domba adalah symbol dari kesederhanaan. Ini mengartikan bahwa kelahiran Yesus hanya bisa terjadi dalam wujud kesederhanaan. Ia datang untuk sebuah kesederhanaan; dan iman yang diajarkan adalah iman yang sederhana. Jika demikian, Yesus hanya lahir di hati yang dipenuhi dengan kesederhanaan dan kerendahan hati. Yesus tidak mungkin terlahir di hati yang dipenuhi dengan kesombongan; karena Yesus bukanlah Tuhan yang sombong. Tuhan, di dalam Yesus Kristus, adalah Tuhan yang rendah hati. Ia hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang rendah hati. Ini berarti bahwa perayaan natal merupakan perayaan kerendahan hati; tidak perlu diisi dengan kemewahan dan kehebatan pesta. Perayaan Natal bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan perayaan reflektif bagi penyambutan kedatangan Tuhan yang rendah hati. Jika Natal dirayakan dengan mewah, glamour dan bertaburan dengan anggaran yang berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta; bukankah hal ini berarti bahwa perayaan ini menunjukkan wajah aslinya, yaitu “tidak ada tempat bagi Tuhan yang rendah hati”? Selamat Natal… Penulis Pdt. Firman Pandjaitan, Mth.
Dombadomba itu sendiri "bodoh", "lugu" tidak tahu arah yang tepat. Ada pencuri dan perampok yang mau merampas mereka. Tapi sebagai pintu, Yesus adalah pintu penghalang yang merintangi pencuri dan perampok, yang melindungi domba-domba pilihanNya. Domba yang dimaksud dalam perikop ini menunjuk kepada umat Israel.Semua gambarFotosIlustrasiVektorVideoMusikEfek suaraGIFPenggunaOpsi PencarianMediaFotosIlustrasiVektorVideoMusikEfek suaraGIFMenemukanPilihan editorKoleksi TerkurasiGambar PopulerVideo PopulerMusik PopulerPencarian PopulerKomunitasKreatorForumBlogKameraTentangTentang KamiFAQRingkasan LisensiSyarat-syarat servisPrivasiKebijakan CookieAPIČeštinaDanskDeutschEnglishEspañolFrançaisIndonesiaItalianoMagyarNederlandsNorskPolskiPortuguêsRomânăSlovenčinaSuomiSvenskaTürkçeViệtไทยБългарскиРусскийΕλληνική日本語한국어简体中文Semua gambarFotosIlustrasiVektorVideoGIFMusikEfek suaraSemuaDatarTegakLebih besar darixLatar belakang transparanHitam dan putihSemua< 24 jam< 72 jam< 7 hari< 6 bulan< 12 bulanSafeSearchTerkiniPilihan editorSedang trenPaling relevan yesus hari natal kelahiran kristus agama kristen betlehem pesta natal anak kristus kekristenanGambar tajaan iStock LIMITED DEAL 20% off with PIXABAY20 couponSee more on iStock Gambar-gambar bebas royaltihari natal boks bayikelahiran palunganyesus kristus tuhanboks bayi hari natalhari natal kandang natalhari natal maria yesusiman alkitab tuabayi bayi yesusadegan kelahiran desaraja hadiah hari natalperawan maria suciboks bayi anak yesusboks bayi perakitanpalungan belenbayi betlehem alkitabadegan kelahiran desakelahiran kartuorang bijak natalanak yesus kekristenanbayi yesus kelahirankedatangan musim advenhari natal cerita natalanak yesus natalkelahiran kartumaria kelahiran kapelkelahiran hari natalalkitab cerita natalkarakter bonekahari natal kandang nataltiga orang bijakhari natal kedatanganhari natal anak kristuskandang natalhari natal duniaperawan maria yesusmalaikat bersinarkelahiran palunganangka subjek mariakarakter bonekaboks bayi hari natalhari natal nataltuhan yesus kristushari natalyesus kelahiranhari natal boks bayikarakter bonekahari natalbayi betlehem alkitabanak kristus lumbungyesus kaca berwarnapalungan hari natalhari natal penyelamatkelahiran palunganperawan maria yesusboks bayi perakitanhari natalalkitab cerita natalhari natal natalboks bayi hari natalhari natal kelahiranperawan mary madonnakelahiran kartubintang ekor hari natallangit awan menyeberangtuhan yesus kristuskelahiran yesustuhan yesus kristushari natalhari natal cerita natalkeledai satwayesus kristus tuhanhari natal malaikatkeledai satwa mamaliamaria yesus hari natalboks bayi hari natalbayi yesus crechehari natal natalhari natal gereja yesuskristus hari natalkelahiran pemandangankelahiran yesushari natal penyelamatrakyat agama boks bayikeledai satwa mamaliahari natal kandang natalhari natal kandang nataltuhan yesus kristusanak yesus kekristenantuhan yesus kristushari natal natalhari natal maria yesusbaptisan bautismo agamarosario skapulirhari natalhari natalpeluru hiasan natalyesus kelahiranmaria dan josefiman alkitab tuacerita natal1-100 dari 279 gambar-gambar Laman Selanjutnya / 3Gambar tajaan iStock LIMITED DEAL 20% off with PIXABAY20 couponSee more on iStock
TuhanYesus t'lah menang: 'kau 'kan diangkat-Nya! Kepada kaum yang tak lelah menjaga domba-dombanya. 3. Dan bitang t'rang bersinarlah di langit tinggi yang cerah. lahir di kandang yang hina rendah. NamaNya indah dan ajaib benar! Dia mencariku! Dia mencariku! Dia mencariku!- Simak Khotbah Natal berikut ini mengenai Anak Domba Allah yang terdapat dalam Yohanes 129, "Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." Tribunners, Pernahlah kamu merenungkan, mengapa Yesus lahir di kandang domba? Atau tepatnya, pernahkah kamu membayangkan, betapa ajaibnya ketika Tuhan sebagai Raja di atas segala raja, pemilik sorga, rela mengosongkan diriNya dan turun ke bumi, mengambil rupa sebagai manusia yang dilahirkan di kandang domba? Sebagai pemegang otoritas seisi dunia dan sorga, sebenarnya IA dapat memilih untuk dilahirkan di istana raja atau rumah yang besar. Namun itu tidak dilakukanNya! Mengapa? Salah satu jawabannya, karena IA adalah Anak Domba Allah. Tidak ada tempat yang lebih layak bagi seekor anak domba untuk dilahirkan selain kandang. Fakta ini tidak bisa disanggah dan bukan merupakan suatu kebetulan; tetapi benar-benar terjadi sesuai rencana Tuhan. Jadi, ketika Maria dan Yusuf tidak mendapat penginapan di Betlehem, sehingga Maria harus melahirkan di kandang domba, itu bukanlah kejadian yang kebetulan, tetapi sesuai kehendak Allah. Rencana penebusan Allah, melalui darah yang tercurah, sudah diperkenalkan sejak kitab Kejadian, ketika Allah mengenakan kulit binatang berarti ada korban yang disembelih untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa yang telah berdosa. Ibrani 922b menegaskan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. Melalui pengorbanan Yesus disalib, darahNya dicurahkan untuk misi pengampunan dosa manusia. IA adalah Anak Domba Allah yang sudah disembelih bagi kita! Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kebenaran ini? 1. Seluruh kehidupan kita itu tidak diserahkan kepada faktor “kebetulan”, tetapi ada dalam rencana Tuhan. 2. Bahwa rencana Allah pasti digenapi dalam hidup kita, meskipun harus melalui cara yang terkadang di luar nalar kita. Untuk itu, jangan ragukan Tuhan sedikitpun! Melainkan kita harus tetap percaya dan terus mengandalkan Tuhan. Sebab, jika rencana penebusan atas dosa-dosa kita sudah dilakukanNya dengan begitu ajaib, tidakkah dengan cara yang ajaib juga IA akan menggenapi rencana terbaikNya bagi kita? Haleluya. GBU. Baca juga Khotbah Natal, Lukas 212, Tuhan di dalam Palungan Baca juga Spot Foto Jelang Natal di Tempat Wisata Manado Sulawesi Utara, Ada Mall hingga Pasar Tradisional Baca Berita Lainnya di Google News
Namun menurut kalender Yahudi, bulan keenam juga dapat dihitung dari Paskah, sehingga kelahiran Yesus terjadi pada musim panas dan kandang di Bethlehem sedang kosong karena domba-domba bisa bermalam di alam terbuka. Yesus Kristus Sang Putra Natal Lahir dalam lintasan sejarah dunia, di kota kecil Bethlehem-Yudea pada awal Masehi. Catatan MSicE.